Rabu, 10 Oktober 2012

Koperasi Credit Union Bererod Kampung Sawah (Koperasi CUBKS)

Koperasi Credit Union Bererod Kampung Sawah (Koperasi CUBKS) adalah sebuah lembaga keuangan milik masyarakat berbadan hukum koperasi yang beralamat gang Bererod No.34 Kampung Sawah, Kelurahan Jati Murni – Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. CU ini mengadopsi nama Bererod yang berarti ‘beriringan’ (berjalan seiring) dari kosa kata masyarakat Betawi Kampung Sawah. Lembaga keuangan ini lebih dikenal masyarakat dengan nama CU Bererod. Kehadiran CU Bererod Kampung Sawah sebagai lembaga keuangan milik masyarakat telah menjelma menjadi salah satu koperasi/CU dengan pertumbuhan asset ter cepat di Kota Bekasi, pertumbuhan asset yang cepat dan pelayanan profesional menjadikan Koperasi CUBKS buah bibir masyarakat.

CU yang berdiri 2 Juli 2006 lalu, hingga kini per 31 Maret 2012 beranggotakan 400 orang lebih dan melayani nasabah sekitar 2000 orang. Di akhir Maret 2012, berkat kepercayaan anggota dan lapisan masyarakat Koperasi CUBKS telah menembus aset 8 milyar rupiah. Perkembangan ini sungguh sangat membanggakan karena dalam waktu yang masih relatif muda, memasuki usia tahun ke-6 melayani masayarakat, Koperasi CUBKS telah menjelma menjadi lembaga keuangan milik masayarakat yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Koperasi CUBKS yang tujuan pendiriannya membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan ini memiliki visi ‘Menjadi Lembaga Keuangan Masyarakat yang unggul dan Profesional Berdasarkan Nilai dan Prinsip Credit Union. Pengurus, pengawas dan pengelola Koperasi CUBKS dalam menjalankan aktivitas kesehariannya selalu berpedoman dan mengedepankan tiga pilar CU: pendidikan-swadaya-solidaritas.

Hadirnya Koperasi CUBKS ini ternyata mampu menjadi jawaban bagi masyarakat yang menginginkan perubahan ‘menjadi lebih sejahtera’. Sedikit demi sedikit Koperasi CUBKS telah berhasil menggiring masyarakat pada suatu pemahaman bahwa menabung dan memiliki simpanan sebagai suatu kewajiban. Perlahan tapi pasti banyak anggota menyadari bahwa kehadiran Koperasi CUBKS sangat dibutuhkan oleh masyarakat menuju suatu perubahan yang lebih baik.

Segala keberhasilan yang telah dicapai ini tidak melenakan pengurus, pengawas dan pengelola. Berbenah diri dalam menghadapi berbagai tantangan khususnya krisis global yang melanda dijadikan tantangan bukannya penghalang yang menyurutkan semangat memberdayakan ekonomi rakyat. Kehadiran Koperasi CUBKS sebagai koperasi/CU paling muda di Kampung Sawah (dibandingkan CU-CU yang sudah lebih dulu hadir) hendaknya menjadi pelopor pembangunan kemitraan bersama dengan koperasi/CU lainnya di Kampung Sawah untuk mewujudkan cita-cita bersama, yakni kesejahteraan masyarakat.

Harus disadari dalam kondisi ekonomi yang serba sulit sekarang ini sebagai akibat dari krisis global yang paling merasakan sakitnya adalah masayarakat dengan penghasilan pas-pasan. Ke depan kemitraan bersama sesama koperasi/CU sebagai suatu gerakan untuk semakin mengenalkan apa itu koperasi/CU kepada masyarakat harus makin ditingkatkan. Masih banyak yang memandang koperasi/CU dengan ‘sebelah mata’ terutama kalangan ekonomi menengah atas. Inilah tantangan yang mengharuskan segenap insan koperasi/CU bekerja lebih keras dan giat lagi guna mewujudkan dan memajukan lembaga keuangan milik masyarakat ini agar cita-cita bersama mewujudkan masyarakat yang makin sejahtera dapat terwujud.

Untuk mencapai cita-cita itu koperasi/CUBKS telah menyiapkan beberapa langkah dan strategi guna menjadikan koperasi/CUBKS sebagai lembaga keuangan masyarakat yang LEBIH unggul dan profesional sesuai dengan visinya.

Hingga akhir tahun 2015 nanti CUBKS mentargetkan anggota mencapai 800 orang dengan asset 15 milyar rupiah. Langkah dan strategi yang akan dilakukan adalah dengan program sosialisasi mengenalkan koperasi/CU pada berbagai lapisan masyarakat. Juga, koperasi/CU hendaknya menjadi motor penggerak kesadaran masyarakt untuk memerangi rentenir/lintah darat berkedok bank keliling yang bunganya 15-20% per bulan. Inilah yang menjadi “musuh” masyarakat dan semakin menjerat masyarakat kecil dalam lubang hutang yang makin dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar